Sebuah Kisah Klasik

Telah sekian lama aku gag buka folder folder lama di laptopku, dan akhirnya aku menemukan sebuah file yang mungkin ini adalah cerita pertamaku dalam menulis sebuah cerita. Cerita ini aku buat 8 tahun yang lalu. hhmmm.... lama juga yaa.. ternyata hidup ini sangat cepat. hehe :D

Aku putuskan, untuk share dan upload cerita ini ke blog, . .

Bagi seseorang yang pernah membaca cerita ini, aku harap kamu selalu dalam keadaan sehat, selalu dalam kebahagiaan. #Keep Smile...


Judul cerita ini adalah "KISAH KLASIK"


“Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali,
kita berbincang tentang memory di masa itu,
Peluk tubuhku, husapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tiada bertemu lagi………”

Begitulah lagu yang dinyanyikan Rafa, saat dia menyanyikan lagu favoritnya sambil mengenang masa indah yang dirasakan bersama seorang gadis yang manis dan cantik serta baik hati, yang bernama Rhiva…

Kenangan yang tak dapat dilupakan pada masa – masa puber…
Ingatannya tertuju pada tegur sapa Rhiva di iringi senyum yang manis.
“Hay…!!”,kata Rhiva yang saat itu mereka belum saling kenal…
“Kamu juga daftar disini?”, kata Rhiva melanjutkan sapanya.
“Iya, aku daftar disini”, jawab Rafa…
“O…ya namaku Rhiva, nama kamu siapa?, Tanya Rhiva dengan nada lembut
“Salam kenal, namaku Rafa…!!”
Keduanya saling berbincang di kursi yang ada di depan kelas dimana mereka mendaftar sekolah.

Hari dan minggu pun berganti, tiba saatnya mereka menerima pengumuman tentang diterima atau tidaknya mereka.
Di tempat yang sama Rhiva menanti Rafa…
“Rafa mana ya, kok nggak kelihatan,”, gumam Rhiva.
“Apa jangan – jangan dia nggak masuk?”, kata Rhiva
“Ih… sebel banget, kan aku nggak ada yang nemenin…!!” lanjutnya
Rhiva sedikit kesal dengan Rafa, karena Rafa telah berjanji akan menemui Rhiva ditempat tersebut. Memang, Rafa tidak masuk melihat pengumuman karena dia sedang sakit.
Setelah pengumuman, tidak disangka keduanya mendapat jatah kelas yang sama. Rhiva dan Rafa sekarang telah menjadi teman dekat.
Hari demi hari, minggu dan bulan pun terus berganti, seiring waktu berjalan mereka telah berteman selama satu tahun. Persahabatan mereka berjalan lancar – lancar saja selama satu tahun…

Setelah satu tahun bersahabat dengan Rhiva, Rafa merasakan sesuatu yang belum pernah dirasakan sebelumnya, akan tetapi Rafa tidak tahu tentang rasa yang ada di dalam diri Rafa…
Rafa menggumam di dalam kamar…
“Kenapa ya… akhir – akhir ini aku sering kepikiran Rhiva…?
“ jangan – jangan aku ………………………….?????!!!”
“ Ah….. nggak mungkin, kan dia adalah temen baik ku….!!!”
“ Tapi kan mungkin, itu Semua terjadi……….?!!”
Hati Rafa bertanya – Tanya akan perasaannya sendiri.

Lalu…..
“Ketimbang pusing – pusing mikirin itu, mending aku tidur….. kan ini sudah jam 9 malam?!!”, kata Rafa.
Setelah beberapa menit….
“Hah….. ngapa sich, kok malam ini aku sulit banget tidur…..??! kata Rafa
“ Ngapa sich aku kok malah mikirin Rhiva, ada apa ya dengan hatiku?”
“ Setiap ku ingat Rhiva, hatiku berdebar – debar…???”

Semakin lama, perasaan Rafa semakin menjadi – jadi…
Dan ke Esokan harinya Rafa menemui Rhiva di kantin sekolah sewaktu jam istirahat,,,
Rafa pun curhat pada Rhiva karena Rhiva adalah teman curhatnya…
“Rhiv, aku mau curhat nih..!! boleh nggak…?” Tanya Rafa dengan rasa gugup
“ Boleh, mau curhat soal apa?”
“Emmmmm………”
“Kamu ni jadi curhat nggak sich Raf…? Kok dari tadi Cuma Amm – Emm, Amm – Emm…..!!”
“ Gini Rhiv, aku Cuma mau Tanya…. Kamu pernah ngrasa’in jatuh Cinta nggak…?
“ Pernah, emang kenapa? Kamu lagi jatuh Cinta yach…???”
“ Rasanya gimana sich Rhiv….?”
“ Rasanya tuh, pertama : Selalu inget ma doi,
kedua : kita gugup kalo menatap matanya,
ketiga : jatung akan terasa lebih cepat waktu ketemu ato mikirin doi…..
kayaknya Cuma itu dech yang ku tahu.” Rhiva mengakhiri kata – katanya
“ Oooo… gitu ya… makasih ya…!!” sambut Rafa
“ Iya sama – sama, eh… emang kamu lagi jatuh Cinta ma siapa sich Raf?”
“ Ntar Rhiva juga tahu sendiri……!!”

Setelah Rafa bertanya pada Rhiva, Rafa pun menjadi lebih mengerti tentang dirinya. Dan ternyata hati Rafa sedang jatuh Cinta dengan sahabatnya sendiri yang bernama Rhiva…
Meskipun Rafa telah tahu bahwa dirinya jatuh Cinta dengan Rhiva, Rafa masih ragu dan takut untuk mengutarakan isi hatinya kepada Rhiva. Rafa takut dirinya ditolak dan persahabatan mereka selama satu tahun hancur gara – gara Rafa nembak Rhiva.
Kemudian Rafa berfikir dan memutuskan untuk Pe De Ka Te hingga Rhiva tahu bahwa Rafa Cinta pada Rhiva. selanjutnya Rafa akan menyatakan isi hatinya setelah Rhiva terlihat ada tanda tanda suka dan Cinta Pada Rafa…
Setelah hari itu, hari – hari selanjutnya Rafa terlihat memberikan perhatian yang lebih pada Rhiva…

Hari demi hari kian berlalu dan Rhiva pun mulai curiga dan penasaran dengan sikap Rafa yang berbeda dari biasanya dan Rhiva merasakan Rasa kasih sayang yang diberikan Rafa pada dirinya… tetapi Rhiva belum tahu bahwa Rafa Cinta pada Dirinya.
Hingga ke esokan harinya, Rhiva bertanya kepada Rafa….
“Hay Raf, ada Waktu nggak…? Aku mau bicara penting ma kamu…!!”
“Hay Juga, Bisa, tentang apa?”
“Ada dech…!! Kita bicara di kantin yuk… aku traktir dech…!!”
“ Oke… Yuk, kita ke kantin”
Mereka berdua kemudian pergi ke kantin sekolah yang letaknya tidak jauh dari kelas mereka.
Sesampainya di kantin…..
“Mau makan apa?” Tanya Rhiva mengawali pembicaraan
“Terserah kamu dech….!”
“Emang kamu mau Tanya apa….?”, Tanya Rafa
“ Emm…….. Aku merasa akhir – akhir ini ada yang beda ma kamu…!!”
“ Beda..??!! Beda apanya… Biasa aja kok…”, jawab Rafa bingung
“Aku merasa akhir – akhir ini, kamu lebih memperhati’in aku dan aku sering melihat kamu melamun di kelas, sebenarnya ada apa sich…?!!”
“ Ah, masa’ sich…. Itu paling Cuma perasaan kamu aja….!!”, Balas Rafa
“ Sekarang tatap mata aku….!!”
“ Baik”
“ Aku melihat dan felling ku berkata kalau kamu sedang jatuh Cinta…!! Benar kan ?”
“ Ya gitu dech…”, jawab Rafa dengan santai
“ Sama siapa sich…?? Nanti aku Comblangin dech…!!”
Dalam hati kecil Rafa berkata,”Sebenernya aku lagi jatuh Cinta ma kamu Rhiva”
Rafa melamun sejenak.
“ Rafa…!!!!, Haaalloooo……..!!”, kejut Rhiva
“ Eh… kenapa…?”, Rafa tersadar dari lamunannya.
“ kamu belum jawab, kamu suka ma siapa….?!!”
“ Oh… itu… ntar aja dech!! Balik ke kelas yuk!!”, Rafa mengalihkan pembicaraan
“ Ya udah…. Tapi janji kasih tahu aku ya…,” kata Rhiva
“ Iya … iya ….”, jawab Rafa Gugup
Setiap kali Rafa menatap mata Rhiva, jantung Rafa berdetak lebih kencang…

Bulan berganti bulan….
Perasaan yang terpendam di hati Rafa memuncak dan tak dapat dibendung lagi, Rafa pun mengatur rencana dan Strategi untuk Menyatakan perasaannya kepada gadis yang di sayanginya yaitu Rhiva.
Akan tetapi Rafa memiliki saingan, dia bernama Hendri.
Hendri anaknya Baik, Sopan, Cakep dan Kaya Raya, bila dibandingkan Rafa, Rafa orangnya Pas – Pasan dan lebih kaya Hendri daripada Rafa.

Rafa juga sudah tahu kalau dia memiliki saingan yang bernama Hendri. Rafa pun minder dan nyaris patah semangat akan tetapi di dalam hatinya, dia memiliki kekuatan Cinta ( The Power Of Love ) yang sangat besar.

“Wah… kalau nggak cepet – cepet, bisa – bisa Hendri bisa nembak Rhiva duluan nich…!! Gawat nich….!!”, kata Rafa sambil mencari Ide.
Kemudian Rafa mencari ide dan cara yang baik untuk bisa menaklukkan hti Rhiva…
Rafa tak patah semangat, karena Rafa yakin bahwa Rhiva juga suka pada dirinya. Rafa yakin dari sikap Rhiva yang selalu memperhatikan Rafa dan respon Rhiva yang baik terhadap dirinya.

Mawar merah yang terindah
Ku petik untukmu
Sebaris kata – kata Cinta terangkum dihati…
Hanya kau yang ada di dalam hatiku
Hanya kau yang kini menghias mimpiku
Sungguh kau membuat aku gila..
Maukah kau jadi milikku…
Telah berulang kali ku lafalkan dalam hati
Bagaikan sebuah mantra yang sakti.

Begitulah isi puisi yang dikirimkan Rafa kepada Rhiva sebagai umpan dan ternyata Rhiva membalas puisi Rafa. Sehingga Rafa lebih yakin lagi kalau Rhiva juga Cinta dan Sayang kepada Rafa.

Beberapa hari telah berlalu…..
Rafa pun mengajak ketemu di Sebuah objek wisata terkenal di daerah mereka…. Rafa menentukan Hari, Tanggal dan Waktu keduanya bertemu.
Sewaktu disekolah di jam istirahat……….
Rafa mendekati dan menemui Rhiva,
“Hay Rhiv, ke kantin yuk….!! Aku mau bicara penting tentang kita”
“Hay Raf, Boleh, bicara tentang kita…??? Apa maksudnya…??!!”
“Nanti akan ku jelasin di kantin….!!”
“ Ya udah, yuk Raf ke kantin…!”
Keduanya pun pergi ke kantin…
Setelah di kantin dan pesan minum……
“Rhiv, mau nggak ntar tanggal 07 April, jam 20.00 kita ke Taman Wisata…?”
“Bisa, tapi kita disana ngapain…..???!!!”
“Ntar kamu juga tahu sendiri Rhiv…!!”
Rafa berencana untuk menyatakan cintanya ditempat tersebut sekaligus memberi Rhiva hadiah karena tanggal 07 April adalah Ulang tahun Rhiva.
Rafa tidak ingin kehilangan Rhiva dan Rafa juga tidak ingin Rhiva direbut oleh saingannya yang bernama Hendri.


Saat yang ditunggu pun tiba……
Kini tiba tanggal yang dinanti Rafa yaitu tanggal 07 April.
Jangan pernah ragu untuk mengungkapkan Cinta ...
Karna kita tidak tahu apa yang akan diperbuat
Oleh karena Cinta.

Sore hari Rafa sudah mempersiapkan, baik fisik maupun metal untuk menyatakan cintanya kepada Rhiva…
Rangkaian bunga, pekaian yang keren dan kata – kata telah disiapkan oleh Rafa.
Sebelum berangkat, Rafa pun tak lupa berdoa agar dia berhasil dalam MISInya tersebut.

“Ehhhmmm…..”, Rafa mengeTEST suaranya.
“ Duh… gimana nich…? Aku Deg – Deg’an nich…?”
“Semoga aja nanti Rhiva dapat mengerti perasaan aku dan nerima aku sebagai cowoknya….!! Ya Tuhan, kabulkan permintaan ini….!!” Kata Rafa sambil berdo’a.

Rafa pun keluar dari rumahnya, berangkat menuju Taman Wisata yang dijanjikan Rafa kepada Rhiva.
Sesampainya di Taman Wisata……
“ Rhiva mana ya…??” Tanya Rafa kepada dirinya sendiri
“ Mungkin dia belum datang, mending aku tunggu dia dulu, sebentar lagi dia juga pasti datang….!!”, Yakinnya pada Hatinya.
Tidak lama kemudian Rhiva pun muncul dari pintu masuk dengan pakaian yang Anggun serta menutu Aurat…
“ Hay Raf, dah lama…??”, Tanya Rhiva dengan nada yang lembut.
“ Belum, yuk kita cari tempat buat duduk…!!”, ajak Rafa
“ Oke…”
Mereka pun duduk berdua di sebuah tempat yang Romantis serta dihiasi Bintang dan Bulan yang bersinar dilangit yang malam itu terlihat Cerah.
Orang – orang disekelilingnya saling berpasangan….
“Gimana Raf, apa yang mau dibicara’in?”, Rhiva mengawali obrolan.
“Kamu malam ini Cantik banget Rhiv, aku makin suka ma kamu..!!”, kata Rafa yang secara spontan melafalkan kata – kata itu.
“ Alah… Gombal… Sebenernya apa sich yang mau dibicara’in”, kata Rhiva yang sedikit malu.
“ Gini Rhiv, to the poin aja, kita kan bersahabat hampir dua tahun, semakin lama persahabatan kita semakin dekat banget, dan aku merasakan ada perasaan lain di hatiku, akhir – akhir ini aku juga sering sulit tidur kepikiran kamu, aku merasa, aku jatuh Cinta ma kamu…!!”, kata Rafa dengan nada Lirih dan Jantung berdebar – debar.
“ Ah… Masa..?? Lalu……..??”, Tanya Rhiva dengan malu – malu
“ Aku….. A…Aku……”, kata Rafa bertambah Gugup.

Rafa menarik nafas sejenak…..
“ Aku Cinta ma kamu Rhiva, M…. M…Mau nggak kamu jadi Pacarku dan kasih sejatiku………..???!”, Lanjut Rafa dengan Perasaan yang tak Karuan.
Setelah Rafa mengucapkan hal itu, keduanya hening, diam seribu bahasa selama beberapa menit……
“Emmm……. Kayaknya aku nggak bisa dech……..?!!”, jawab Rhiva
Hati Rafa pun bertambah kacau dan seakan – akan ingin pingsan…
“kenapa kamu nggak bisa….?”, Tanya Rafa dengan perasaan sedikit Sedih
“Apa kamu dah punya Cowok……??!!”, lanjut Rafa penasaran.
“Eeemmmmmm……….”, Gumam Rhiva sambil tersenyum manis.
“ Maksudnya…….. Aku Nggak bisa Nolak”, Lanjut Rhiva
“Apa, bisa kamu ulang sekali lagi..??!” balas Rafa
“ Aku… Nggak… Bi..sa… No..Lak…”, Ulang dan jelas Rhiva
“ yang bener…??? Jadi kamu mau nerima aku sebagai cowok kamu….??!!”
“Iya Iya aku mau, kan kita dah berteman lama, sebenarnya aku juga memiliki perasaan yang sama dengan kamu…. Tapi aku malu untuk mengungkapkan rasa di dalam hatiku, aku sebenarnya sudah tahu maksud kamu ngajak aku ke tempat yang indah ini… aku sudah tahu karena akhir – akhir ini kamu perhatian banget ma aku… dan aku mengerti perasaan kamu, dulu kamu malu kan saat ku Tanya tentang cewek yang kamu sukai…?”, kata Rhiva sambil menatap mata Rafa.


Rasa haru, senang dan gembira bercampur aduk dalam hati Rafa karena rasa gembira yang berlebihan….
“ Thanks ya Rhiv, kamu udah bisa ngerti’in perasaan aku, ternyata gadis manis yang selalu bersamaku adalah wanita yang ku cari dalam hidupku… makasih banget… ya Rhiv…,”
“ Iya iya, aku kan cewek, jadi aku bisa ngerti perasaan cowok…. Tapi kamu harus janji lho… kamu nggak boleh selingkuh ma cewek lain…”, jawab Rhiva
“Aku janji dech….. aku nggak bakalan ngecewa’in cewekku yang manis dan cantik ini…”, kata Rafa sambil memegang tangan dan menatap mata Rhiva.

Merekapun berpelukan, keduanya terlihat sangat bahagia.

Urusan Hidup, Mati, Rejeki, dan Jodoh
Telah ada yang mengatur yaitu Tuhan Yang Maha Mengatur.

Setelah kejadian itu, beberapa hari kemudian Hendri menghampiri Rafa untuk meminta Saran…
“Raf, aku lagi jatuh Cinta nich…!!”
“ Dengan siapa? Pasti dengan Rhiva ya…??”
“ Kok tahu, emang sich.. aku Cinta banget ma Rhiva, dia itu anaknya baik, perhatian, manis, cantik dan sopan… aku sungguh ingin miliki dia”
“ Ya kalau gitu, tembak aja dia… daripada dipendam dalam hati….”, kata Rafa sambil tersenyum.
Hendri belum tahu, kalau Rafa dan Rhiva sudah jadian dan berstatus “Pacaran”, Rafa memang sengaja berkata seperti itu, agar Hendri mengetahui yang sebenarnya dari Rhiva sendiri. Padahal sebelumnya Hendri belum tahu kalau Rafa menyukai Rhiva tetapi Rafa sudah tahu kalau Hendri suka pada Rhiva.

Ke esokan harinya setelah Pulang Sekolah, Rhiva diajak ke Taman Sekolah oleh Hendri. Hendri berniat menyatakan cintanya di Taman Sekolah tersebut, dan Rhiva mau di ajak Hendri.
“Rhiv, aku ingin kamu tahu… kalau sebenarnya Aku Sayang & Cinta ma kamu…”, kata Hendri dengan Pe De dan To The Poin.
“Terus”, jawab Rhiva dengan Jutek.
“ Kamu mau nggak jadi pacar aku Rhiv…..??!”
“ Kamu gila ya Hen, aku kan udah punya cowok….!! Masa’ kamu malah nembak aku…….?!!”
“ Cowok…??!! Siapa…??”, Tanya Hendri bingung.
“ Masa’ kamu nggak tahu sich… Cowok aku itu kan temen kamu juga…?!! Cowokku Rafa….!!”, Jawab Rhiva dengan nada naik turun.
“ Rafa….???!!!!!”, jawab Hendri dengan terkejut dan tidak percaya.
“ Iya Rafa… kita baru aja jadian… kita dah jadian dua hari yang lalu”, Kata Rhiva
“ Kalau gitu maaf dech…. Aku belum tahu soal itu….”, Jawab Hendri dengan Sedih.
“ Nggak pa – pa kok….!!”, Jawab Rhiva dengan Lembut

Selanjutnya Hendri pulang kerumah dengan perasaan kecewa karena gadis yang dicintainya telah dimiliki sahabatnya sendiri. Tetapi Hendri tidak dendam maupun benci dengan Rafa, karena ia adalah sahabatnya. Hendri menyadari bahwa itu Semua ada yang mengatur yaitu Tuhan Yang Maha Pencipta.

Lalu Paginya……
“Raf, wah kamu curang Raf… Masa’ kamu tembak duluan sich si Rhiva…!!” Kata Hendri dengan nada kecewa
“ Sorry dech… aku juga punya perasaan yang sama dengan kamu terhadap Rhiva… Jadi… ya Rhiva aku tembak duluan dech…..!!”, Kata Rafa sambil Tersenyum
“ Ya udah…. Nggak pa pa… tapi bisa nggak kamu cari’in buat aku…!!”
“ Ya dech aku cari’in penggantinya….”, jawab Rafa menghibur Hendri

Hubungan Persahabatan Rafa dengan Hendri berjalan lancar, begitu pula dengan hubungan Cinta antara Rafa dengan Rhiva…
Hubungan Rafa dan Rhiva berjalan lancar- lancar, tanpa hambatan selama kurang lebuh enam ( 6 ) bulan…

Selama enam bulan itu pula hubungan mereka semakin manis, dan selama enam bulan itu Rafa dan Rhiva membuat kenangan – kenangan yang tak terlupakan oleh Rafa. Keduanya sering jalan – jalan bareng, hadapi masalah bersama – sama, sampai – sampai kedua orang tua Rafa dan Rhiva mengetahui hubungan mereka, dan orang tua mereka mengizinkan asalkan masih dalam masa – masa pacaran dan tidak melanggar batas norma serta adat yang berlaku…

Akan tetapi setelah enam bulan berlalu, sikap Rhiva berbeda dan tidak seperti biasanya. Rhiva sering menyendiri dan melamun bahkan sedih hingga mengeluarkan air mata. Rafa pun bingung terhadap perubahan Rhiva yang tidak seperti biasanya…

Setiap kali Rafa bertanya kenapa Rhiva murung, Rhiva selalu menjawab kalau tidak ada apa – apa…
Rafa pun semakin bingung. Hingga suatu ketika Rafa mencoba bicara baik – baik…
“Rhiv, sebenarnya kamu itu kenapa sich…?!! Jangan buat aku bingung begini, kalau aku Tanya kamu Cuma diem… kalau aku salah….. Oke,, aku minta maaf…!!”
“Kamu nggak salah kok Raf, aku Cuma lagi ada masalah ma keluarga aku….”, jawab Rhiva Tersedu – sedu.
“ Masalah apa sich… mungkin aku bisa Bantu…”, jawab Rafa menghibur
“Sebenarnya……… sebenarnya…………!!!”, Kata Rhiva mulai mengeluarkan air mata.
“ Sebenarnya apa…. Cerita donk sama aku… aku pasti akan Bantu Rhiva…!”
“ Sebenarnya hari ini dan besok adalah hari terakhir bagi kita, karena Lusa orang tuaku akan pindah ke Singapore… aku pun harus ikut dengan orang tuaku… dan mungkin aku akan pindah sekolah… aku akan sekolah disana…”, kata Rhiva sambil menangis tersedu – sedu.
“Kamu kan bisa ngeKOST di sini, atau tinggal dengan orang tuaku dan aku disini…!! Kamu nggak perlu pindah… Emang kenapa sich orang tua kamu pake’ acara pindah segala…”, kata Rafa sambil memberikan Saran.

“Orang tuaku ditugaskan kerja Dinas disana… aku udah coba buat bicara sama orang tuaku tetapi mereka bersih keras agar aku ikut dengan orang tuaku pindah ke Singapore…”, kata Rhiva dalam keheningan…

“Terus hubungan kita gimana…?!! Aku… nggak ingin pisah dan jauh dari kamu… aku nggak ingin itu Semua terjadi dengan hubungan aku dan kamu…!! Terus gimana…?!!” Kata Rafa dengan tatapan mata yang berkaca kaca…

Keduanya diam, dan saling menggenggam erat kedua tangan mereka. Rafa dan Rhiva, saling menatap, keduanya seperti hidup dalam keheningan dan kesedihan…
Rasa sedih, kecewa dan terharu yang saat ini mereka rasakan di Taman Sekolah.
Sejenak, Rhiva menarik nafas panjang….
“Raf…. Kita pasti akan bertemu lagi… kita juga bisa kok berkomunikasi lewat telepon, kita juga masih bisa saling kirim surat”, kata Rhiva yang masih tersedu – sedu
“ Iya…. Tapi…..”
“ Sssstttt…..”, Rhiva memotong pembicaraan dan menutup mulut Rafa dengan jari telunjuknya…
“ Percaya dech…… kita masih bisa kok… sekarang,,,,,,,,,,, kita pulang yuk, ni dah sore, ntar kamu dicari’in orang tua kamu lho”, kata Rhiva sambil menghusap Air mata di pipi Rafa.
“Tapi….”
“Ssssstttt……Percaya dech ma aku. Yuk pulang yuk…”, ajak Rhiva sambil mengakhiri pembicaraan.
Keduanya pun pulang bergandengan tangan dan Rafa mengantarkan Rhiva sampai di depan rumahnya.

Keduanya merasakan rasa yang sama, Rafa dan Rhiva seperti mempunyai kekuatan batin yang tak dapat dipisahkan. Rafa dapat merasakan kesedihan Rhiva, begitu pula Rhiva yang dapat merasakan rasa kecewa dan sedih yang dirasakan oleh Rafa. Kekuatan batin itu telah mereka miliki sejak mereka mulai berteman.
Satu hati yang memberikan “Rasa”
Satu hati yang memberikan “Cinta”
Agar keduanya dapat saling menjaga dan saling menyatukan.

Hari Sabtu yang indah dan cerah bagi semua orang yang merasakan, akan tetapi tidak dengan Rafa karena hari ini adalah hari terakhir dia bertemu dan bertatap mata dengan gadis manis yang selama ini dia kagumi dan dia sayangi.

Di dalam kelas Rafa tidak bertemu dengan Rhiva karena Rhiva sedang mengurus surat pindah sekolah dan pindah alamat. Rafa pun bertambah sedih, teman – teman Rafa melihat Rafa tidak seperti biasa, teman teman Rhiva belum tahu kalau hari itu Rhiva akan pindah….
Di dalam kelas Rafa hanya bisa murung dan merenung… bahkan waktu istirahat dia tidak ke kantin, dia hanya melamun di kelas…

Setelah pulang sekolah, Rafa berniat pergi ke Rumah Rhiva dan dia mengajak ke Taman Wisata yaitu tempat dimana Rafa mengutarakan cintanya kepada Rhiva, dan Rafa ingin mengenang saat - saat terakhir bersama Rhiva. Rhiva pun menuruti keinginan Rafa untuk pergi ketempat tersebut.

Setelah itu……..
“Rhiv, gimana kabar kamu saat ini?” tanya Rafa mengawali pembicaraan
“Kan kita seharian di sekolah tadi nggak ketemu….!!”, lanjut Rafa
“Kabarku baik – baik aja kok…. Kamu juga baik kan…?” Jawab Rhiva.
“Raf, aku mau ngucapin makasih sama kamu karna kamu telah menjadi cowok aku yang baik dan nggak ngecewa’in aku…. Aku juga mau minta maaf ma kamu…. aku dah buat kamu kecewa, dan aku juga mau minta maaf kalau selama ini dari sejak kita berteman sampai kita jadian aku pernah nyakitin hati kamu, ngebuat kamu marah dan ngerepotin kamu….. aku akan senang kalau kamu senang, aku nggak ingin ngelihat kamu sedih, dan menderita karena aku…. Kamu mau kan maaf’in aku……??”, kata Rhiva sambil menahan rasa sedih dan air mata…
Rafa menarik nafas sejenak………….
 “Udah…. Lupa’in aja…. Sebelum kamu minta maaf, aku dah maaf’in kamu dari dulu… Aku juga minta maaf yach…. seandainya aku nggak bisa bahagia’in kamu dan ngebuat kamu kecewa… maaf’in juga atas kesalahan ku selama ini….. Aku akan doa’in kamu supaya kamu sehat selalu dan sukses menggapai mimpi kamu….”, jawab Rafa sambil memeluk Rhiva.

Keduanya diam, hening dan mereka duduk bersandingan dalam rasa haru dan sedih…..

“Eemmmm……..,, Rhiv, makasih yach…. Selama ini kamu udah menjadi Spirit buat aku dan ngebuat aku bahagia walaupun itu hanya sementara…. Kamu nggak ngecewa’in aku kok… kamu juga selama ini dah penuhi janji kamu dan kamu nggak selingkuh ma cowok lain… aku senang punya cewek kaya kamu….”
“Kamu itu dan Manis, Cantik, baik, sopan dan tentunya kamu dah setia ma aku…. Buat aku kamu adalah gadis yang sempurna di mata aku…..”, Kata Rafa memuji sambil menghusap air mata di pipi Rhiva.

“ Makasih chayangku…….”, Jawab Rhiva yang telah terhibur.
“Rhiv, kamu nanti berangkat ke Singapore jam berapa….?”
“Aku nanti berangkat jam lima sore ini….”, jawab Rhiva
“Tapi hubungan kita masih kan………”, Tanya Rafa
“ Ya masih lah….. tapi kamu jangan selingkuh yach……?! Dan kita sepakat untuk saling menunggu…”, kata Rhiva.
“ Iya – iya….. aku janji….!!”, Jawab Rafa

Sore itu pun Rhiva berangkat dengan Orang tuanya ke Singapore… Rafa pun mengantarkannya sampai ke Bandara… Kisah sedih pun kembali terjadi……..
“Rhiv,,,,,,,,,,,, kamu disana jangan lupa’in aku ya…. Dan jangan lupa jaga kesehatan…”, kata Rafa sambil menasehati.

“Iya…. Raf, aku nggak akan lupa’in kamu…… kamu disini juga harus jaga kesehatan… makan yag teratur biar nggak gampang sakit….”, kata Rhiva dengan berpeluk erat.
“Biar kamu selalu ingat aku…. Ni aku kasih boneka Lumba – Lumba Biru biat kamu…”, kata Rafa sambil memberikan Boneka tersebut.
“O… Iya Raf…. Aku juga punya hadiah buat kamu… ni aku kasih boneka kesayangan aku….. biar kamu nggak lupa’in aku….”

“Aku janji akan kembali ke sini buat nemuin kamu… saat aku sampai disini… orang yang pertama kali aku temui adalah orang yang paling ku sayang… yaitu kamu….”, lanjut Rhiva berjanji dengan Rafa.
“ Janji yach…. Ya udah selamat jalan, semoga sampai ditempat tujuan dengan selamat…!! tuch, orang tua kamu dah nunggu’in dari tadi….”, Kata Rafa menahan air mata di kelopak matanya.

Keduanya pun bersalaman dan berpeluk erat… keduanya seakan tidak rela dengan perpisahan itu… Tangan mereka seakan sulit lepas dan tidak rela orang yang disayangnya pergi meninggalkannya….
Mereka masih saling menatap dan melihat saat Rhiva naik ke Pesawat.

Detik dan menit yang berlalu, Hari demi hari, minggu dan bulan silih berganti…
Rafa dan Rhiva jarang melakukan komunikasi karena sulitnya jaringan antar negara.
Lima ( 5 ) tahun pun telah berlalu….

Dan selama itu pulalah mereka hanya bisa melakukan hubungan lewat internet dalam seminggu sekali…. Karena biaya yang sangat mahal dan di Indonesia jarang yang memiliki Internet…
Rafa dan Rhiva hanya bisa berkomunikasi di dunia maya tanpa bisa bertatap muka. Mereka juga tidak bisa berhubungan dengan baik… Rafa yang merindukan belaian serta pelukan dari Rhiva. Rhiva pun juga merasakan hal yang sama…

Keduanya pun masih dapat mempertahankan hubungannya meskipun hanya di dunia maya…
Dan kini tiba saatnya Rhiva menepati janji yang pernah dia katakan kepada Rafa untuk menemuinya…. Sebelumnya Rhiva juga memberi tahu Rafa bahwa Rhiva akan pulang di hari Valentine. Gembira, gelisah dan rasa jantung berdebar – debar saat dia menerima informasi tersebut. Rafa sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan orang yang ia cintai dan dia sayangi selama hidupnya…

Hari yang ditunggu Rafa pun datang… Rafa sudah berpakaian Rapi dan berniat memberinya Hadiah yang berupa Rangkaian Bunga Mawar Putih yang sengaja ia pesan khusus untuk Kekasih tercintanya Rhiva….

Sayangnya keadaan cuaca yang kurang mendukung…. Hujan yang turun tak begitu lebat mengguyur kota itu…
Jam sembilan ( 9 ) pagi, Rafa sudah bersiap menyambut Rhiva di Taman Wisata yang Rhiva janjikan…

Kemudian…..
“Rafa………!!!”, Teriak Rhiva di ujung jalan dekat Taman Wisata.
“Hay Rhiva……!!”, teriak Rafa di Pintu masuk Taman.
Rhiva bergembira dan langsung berlari menemui Rafa yang membawa Bunga Mawar Putih sebagai Hadiah untuknya, akan tetapi saat itu jalan yang Ramai akan kendaraan yang berlalu - lalang tidak dihiraukan oleh Rhiva. Sehingga………….
“Diiii….iiiinnnnn”, bunyi klakson dari sebuah Container yang melaju dengan kecepatan 40 Km / Jam.
“Awaaaa…….sssss……!!!!!”, teriak orang – orang disekitarnya…
Lalu………….
Braakk…!!!!
Rhiva terlihat tak berdaya berlumuran darah karena tertabrak Container tadi….
Bunga yang dibawa Rafa jatuh dan Rafa berlari menuju tempat itu…….
“Rhiii…vaaaaa….!!!!”, teriak Rafa yang saat itu Takut, Gelisah dan Sedih melihat kekasihnya tak berdaya berlumuran darah…
Rafa kemudian memeluk Rhiva yang mesih tergeletak dijalan itu…
“Rhiva…. Sadar Rhiv….!!”
“Rhiv…. Rhiv….. Rhiiivv…. Jangan tinggal’in aku Rhiv…. Kamu kan udah janji nggak akan ninggalin aku…. Kamu kan udah janji………..”, histeris Rafa sambil memegang tubuh Rhiva yang tak berdaya.

Dengan suara yang serak dan nada yang tersendat – sendat serta keadaan mata setengah terbuka Rhiva berkata,”RRRaf, mungkin ini takdirku… aku nggak bisa bahagia’in kamu…. Maafin aku… Aku yakin kamu akan mendapat yang lebih baik dari aku….. Bila aku mati… kamu jangan merasa kehilangan aku… aku akan bahagia kalau Rafaku juga bahagia… Senyumlah cintaku……!!”
Mata Rafa bercucuran air mata…..
“Tidak Rhiv….. kamu akan tetap hidup…. Kamu nggak akan mati secepat ini… aku ingin melepas rindu denganmu….” Kata Rafa tidak lancar bicara.
“Se..la..mat….. ting…gal….. Rafa…….., Cin..Taa…ku…”, Kata Rhiva sambil memejamkan mata dan memegang tangan Rafa.

Rhiva menghembuskan nafas terakhir di pelukan Rafa yang tak henti – henti menangisi kepergian Rhiva untuk selamanya.

“Rhiiii…….vaaaa……a….”,
“Bangun Rhiiv….. Bangun.., jangan tinggal’in aku……..”, kata Rafa yang sangat terpukul dengan kejadian itu….
Oleh orang – orang disekelilingnya Rhiva di bawa ke Rumah Sakit akan tetapi…..
Terlambat………..
Rhiva telah pergi untuk selamanya……
Rhiva telah bahagia di Alam sana…..
Rafa yang melihat langsung kejadian itu, sekarang menjadi Syok…
“Semua itu salahku……. Salahku…… mengapa.. mengapa itu harus terjadi pada dirinya.. kenapa tidak padaku saja… Tuhan tak adil….”, Kata Rafa dengan meronta – ronta sedih….
“Tidak Nak…. Semua bukan salahmu… Itu telah menjadi takdir Tuhan… itu semua adalah rekyasa Tuhan…”, kata Bapak Rhiva yang masih menangis sedih…

Sejak saat itu Rafa sulit melupakan Rhiva yang selalu memberikan motivasi,dorongan, mengajarkan segala hal dan kebahagiaan serta kenangan manis yang dilaluinya bersama Rhiva….
Kini, kenangan hanyalah sebuah kenangan yang tak terlupakan….
Kini, Rhiva gadis manis yang sangat disayangi dan amat dicintainya telah pergi ke Surga….
Rafa sering menangis ketika mengenang saat – saat bersamanya dan menikmati bintang dan bulan di langit cerah….

E n d

Categories: Share